Fungsi Partikel が (ga) dalam Bahasa Jepang, dan Perbedaannya dengan Partikel は (wa)
Banyak orang yang dipusingkan dengan perbedaan partikel が (ga) dan partikel は (wa), karena terkadang kedua partikel ini memang terlihat bisa saling menggantikan, padahal tidak sepenuhnya benar. Salah menggunakan partikel bisa berakibat fatal karena hal tersebut dapat merubah arti dari sebuah kalimat.
Dalam materi kali ini, kita akan membahas tentang fungsi partikel が sekaligus memahami apa perbedaan partikel が dan partikel は.
Dalam materi sebelumnya, Saya sudah menjelaskan bahwa partikel は (wa) dan partikel も (mo) bisa digunakan untuk membuat topik.
Namun, bagaimana jika kita tidak mengetahui topiknya?
Misalnya saat kita ingin bertanya "Siapa yang murid?". Pertanyaan ini mengisyaratkan bawah kita tidak mengetahui siapa sebenarnya murid tersebut, maka kita perlu mengidentifikasinya.
Agar lebih jelas, mari kita bedakan kalimat "Siapa murid" dengan menggunakan partikel は (wa) dan pertikel が (ga).
Contoh :
(1) だれ は がくせい?
(1) Dare wa gakusei?
(2) だれ が がくせい?
(2) Dare ga gakusei?
Jika kita menggunakan contoh (1), maka artinya akan menjadi "Apakah siapa adalah murid?". Hal ini seolah-olah menyatakan bahwa "Siapa" itu merupakan nama seseorang, tentu saja hal ini terasa tidak masuk akal karena だれ (dare) = "siapa" merupakan pertanyaan.
Terkecuali だれ (siapa) memang benar-benar nama orang, sepert halnya nama Tono, Ina, Agus dan lain-lain, contoh diatas tidaklah keliru. Hanya saja, pertanyaan (1) terkesan hanya sekedar untuk mengkonfirmasi bahwa "siapa" itu murid, kemungkinan sipenanya dan yang ditanya kenal dengan yang orang namanya "siapa".
だれ は がくせい?
Dare wa gakusei?
Apakah Siapa adalah murid?
はい、だれ は がくせい だ
Hai. Dare wa gakusei da
Ya, Siapa adalah murid
Ingat ya, "Siapa" diatas kita anggap sebagai nama dari seseorang.
Sekarang kita perhatikan contoh (2) diatas, dalam tulisannya Tae Kim menyebut partikel が sebagai partikel identifikasi. Tidak seperti partikel も yang bisa diartikan "juga", partikel が tidak mempunyai padanan arti dalam bahasa Indonesia.
Jadi, partikel が digunakan saat ingin mengidentifikasi atau mencari siapa murid (dari kumpulan beberapa orang misalnya).
だれ が がくせい?
Dare ga gakusei?
Siapa yang murid?
たなか さん が がくせいだ
Tanaka san ga gakusei da
Tanaka lah yang murid
Pada contoh diatas, kita tidak menjawab dengan はい、たなか さん が がくせい (Hai, Tanaka ga
gakusei) karena sipenanya sama sekali tidak tahu siapa murid tersebut. Masa iya pas ditanya "siapa yang murid" dijawab "Ya, Tanaka lah yang murid", kan gak nyambung?
Dalam kasus tertentu, kalimat tertentu yang memiliki partikel が dan partikel は diterjemahkan dengan terjemahan yang sama dalam bahasa Indonesia, sehingga kedua partikel tersebut terkesan bisa saling menggantikan (nanti Saya jelaskan dibawah). Namun, menggantikan partikel が dengan partikel は, atau sebaliknya bisa merubah arti sebuah kalimat.
Contoh :
(3) だれががくせい?
(3) Dare ga gakusei?
(3) Siapa yang murid?
(4) がくせいはだれ?
(4) Gakusei wa dare?
(4) Murid (itu) siapa?
Pada contoh diatas, kalimat (3) bertujuan untuk mencari seseorang yang merupakan "murid" sedangkan (4) hanya membicarakan mengenai seorang murid.
Anda tidak bisa partikel が dengan partikel は pada contoh (4) karena nanti "siapa" akan menjadi topik dan pertanyaanya menjadi "Apakah siapa murid?". Seperti halnya contoh (1) yang sudah Saya jelaskan sebelumnya.
Seperti yang sudah Saya singgung diatas, terkadang kalimat yang diikuti oleh partikel が (ga) dan partikel は (wa) memiliki arti yang sama jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
(5) わたし は インドネシア じん
(5) Watashi wa Indonesia jin
(5) Saya adalah orang Indonesia
(6) わたし が インドネシア じん
(6) Watashi ga Indonesia jin
(6) Saya adalah orang Indonesia
Jika diterjemahkan, kedua contoh diatas sama-sama berarti "Saya adalah orang Indonesia".
Ya, terjemahannya memang mirip karena partikel が (ga) dan partikel は (wa) tidak memiliki padanan arti yang jelas dalam bahasa Indonesia. Selain itu, alasan kenapa terjemahannya menjadi sama dalam bahasa Indonesia karena informasi mengenai konteks seringkali tidak bisa dinyatakan dengan ringkas seperti dalam bahasa Jepang.
Pada contoh (5) topiknya adalah わたし (saya), jika diterjemahkan secara utuh akan jadi "berbicara tentang saya, saya adalah orang Indonesia".
Namun pada kalimat (6), わたし (saya) menentukan siapa yang merupakan インドネシア じん (orang Indonesia). Kalau kita ingin tahu siapa orang Indonesia tersebut, partikel が memberitahu bahwa jawabannya adalah わたし (saya).
Kalau dipikir-pikir, partikel が selalu menjawab suatu pertanyaan sunyi. Bayangkan kalau kalimat わたし が インドネシア じん (Saya orang Indonesia) merupakan respons pertanyaan seperti "Siapa yang orang Indonesia?".
Contoh lain, kalau ada kalimat ジャック が さかな だ (Jyakku ga sakana da), maka artinya kita menjawab pertanyaan seperti "Siapa yang ikan?" atau bahkan mungkin "Apa makanan yang disukai Jack?"
Untuk kalimat これ が くるま (Ini lah yang mobil), pertanyaannya bisa saja "Yang mana mobil?".
Jika Anda menggunakan cara berpikir yang benar, partikel は sebetulnya sangatlah beda dengan partikel が. Partikel が mengidentifikasi suatu benda yang ditanya-tanya sedangkan partikel は hanya digunakan untuk mengangkat topik pembicaraan baru.
Inilah alasannya kenapa di kalimat-kalimat panjang seringkali topiknya dipisahkan dengan koma untuk menghilangkan ambiguitas mengenai bagian kalimat mana saja yang dicakup suatu topik.
Dalam materi kali ini, kita akan membahas tentang fungsi partikel が sekaligus memahami apa perbedaan partikel が dan partikel は.
Partikel が (ga) = Partikel Identifikasi
Dalam materi sebelumnya, Saya sudah menjelaskan bahwa partikel は (wa) dan partikel も (mo) bisa digunakan untuk membuat topik.
Namun, bagaimana jika kita tidak mengetahui topiknya?
Misalnya saat kita ingin bertanya "Siapa yang murid?". Pertanyaan ini mengisyaratkan bawah kita tidak mengetahui siapa sebenarnya murid tersebut, maka kita perlu mengidentifikasinya.
Agar lebih jelas, mari kita bedakan kalimat "Siapa murid" dengan menggunakan partikel は (wa) dan pertikel が (ga).
Contoh :
(1) だれ は がくせい?
(1) Dare wa gakusei?
(2) だれ が がくせい?
(2) Dare ga gakusei?
Jika kita menggunakan contoh (1), maka artinya akan menjadi "Apakah siapa adalah murid?". Hal ini seolah-olah menyatakan bahwa "Siapa" itu merupakan nama seseorang, tentu saja hal ini terasa tidak masuk akal karena だれ (dare) = "siapa" merupakan pertanyaan.
Terkecuali だれ (siapa) memang benar-benar nama orang, sepert halnya nama Tono, Ina, Agus dan lain-lain, contoh diatas tidaklah keliru. Hanya saja, pertanyaan (1) terkesan hanya sekedar untuk mengkonfirmasi bahwa "siapa" itu murid, kemungkinan sipenanya dan yang ditanya kenal dengan yang orang namanya "siapa".
だれ は がくせい?
Dare wa gakusei?
Apakah Siapa adalah murid?
はい、だれ は がくせい だ
Hai. Dare wa gakusei da
Ya, Siapa adalah murid
Ingat ya, "Siapa" diatas kita anggap sebagai nama dari seseorang.
Sekarang kita perhatikan contoh (2) diatas, dalam tulisannya Tae Kim menyebut partikel が sebagai partikel identifikasi. Tidak seperti partikel も yang bisa diartikan "juga", partikel が tidak mempunyai padanan arti dalam bahasa Indonesia.
Jadi, partikel が digunakan saat ingin mengidentifikasi atau mencari siapa murid (dari kumpulan beberapa orang misalnya).
だれ が がくせい?
Dare ga gakusei?
Siapa yang murid?
たなか さん が がくせいだ
Tanaka san ga gakusei da
Tanaka lah yang murid
Pada contoh diatas, kita tidak menjawab dengan はい、たなか さん が がくせい (Hai, Tanaka ga
gakusei) karena sipenanya sama sekali tidak tahu siapa murid tersebut. Masa iya pas ditanya "siapa yang murid" dijawab "Ya, Tanaka lah yang murid", kan gak nyambung?
Partikel が dan Partikel は Tidak Saling Menggantikan
Dalam kasus tertentu, kalimat tertentu yang memiliki partikel が dan partikel は diterjemahkan dengan terjemahan yang sama dalam bahasa Indonesia, sehingga kedua partikel tersebut terkesan bisa saling menggantikan (nanti Saya jelaskan dibawah). Namun, menggantikan partikel が dengan partikel は, atau sebaliknya bisa merubah arti sebuah kalimat.
Contoh :
(3) だれががくせい?
(3) Dare ga gakusei?
(3) Siapa yang murid?
(4) がくせいはだれ?
(4) Gakusei wa dare?
(4) Murid (itu) siapa?
Pada contoh diatas, kalimat (3) bertujuan untuk mencari seseorang yang merupakan "murid" sedangkan (4) hanya membicarakan mengenai seorang murid.
Anda tidak bisa partikel が dengan partikel は pada contoh (4) karena nanti "siapa" akan menjadi topik dan pertanyaanya menjadi "Apakah siapa murid?". Seperti halnya contoh (1) yang sudah Saya jelaskan sebelumnya.
Seperti yang sudah Saya singgung diatas, terkadang kalimat yang diikuti oleh partikel が (ga) dan partikel は (wa) memiliki arti yang sama jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
(5) わたし は インドネシア じん
(5) Watashi wa Indonesia jin
(5) Saya adalah orang Indonesia
(6) わたし が インドネシア じん
(6) Watashi ga Indonesia jin
(6) Saya adalah orang Indonesia
Jika diterjemahkan, kedua contoh diatas sama-sama berarti "Saya adalah orang Indonesia".
Ya, terjemahannya memang mirip karena partikel が (ga) dan partikel は (wa) tidak memiliki padanan arti yang jelas dalam bahasa Indonesia. Selain itu, alasan kenapa terjemahannya menjadi sama dalam bahasa Indonesia karena informasi mengenai konteks seringkali tidak bisa dinyatakan dengan ringkas seperti dalam bahasa Jepang.
Pada contoh (5) topiknya adalah わたし (saya), jika diterjemahkan secara utuh akan jadi "berbicara tentang saya, saya adalah orang Indonesia".
Namun pada kalimat (6), わたし (saya) menentukan siapa yang merupakan インドネシア じん (orang Indonesia). Kalau kita ingin tahu siapa orang Indonesia tersebut, partikel が memberitahu bahwa jawabannya adalah わたし (saya).
Kalau dipikir-pikir, partikel が selalu menjawab suatu pertanyaan sunyi. Bayangkan kalau kalimat わたし が インドネシア じん (Saya orang Indonesia) merupakan respons pertanyaan seperti "Siapa yang orang Indonesia?".
Contoh lain, kalau ada kalimat ジャック が さかな だ (Jyakku ga sakana da), maka artinya kita menjawab pertanyaan seperti "Siapa yang ikan?" atau bahkan mungkin "Apa makanan yang disukai Jack?"
Untuk kalimat これ が くるま (Ini lah yang mobil), pertanyaannya bisa saja "Yang mana mobil?".
Jika Anda menggunakan cara berpikir yang benar, partikel は sebetulnya sangatlah beda dengan partikel が. Partikel が mengidentifikasi suatu benda yang ditanya-tanya sedangkan partikel は hanya digunakan untuk mengangkat topik pembicaraan baru.
Inilah alasannya kenapa di kalimat-kalimat panjang seringkali topiknya dipisahkan dengan koma untuk menghilangkan ambiguitas mengenai bagian kalimat mana saja yang dicakup suatu topik.
Belum ada Komentar untuk "Fungsi Partikel が (ga) dalam Bahasa Jepang, dan Perbedaannya dengan Partikel は (wa)"
Posting Komentar